Apa itu teknologi informasi da komunikasi
Istilah teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sudah sering digunakan di dalam kehidupan sehari-hari termasuk dalam kegiatan pembelajaran. Sekalipun sudah sering digunakan, namun tampaknya masih terjadi pemahaman yang berbeda mengenai istilah TIK. Bahkan ada sebagian orang yang agak berlebihan pemahamannya, yaitu yang mengidentikkan TIK itu dengan komputer atau internet saja. Akibatnya, setiap ada pembicaraan mengenai TIK, maka yang terlintas di dalam pemikiran yang bersangkutan adalah komputer atau internet.
Istilah teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sudah sering digunakan di dalam kehidupan sehari-hari termasuk dalam kegiatan pembelajaran. Sekalipun sudah sering digunakan, namun tampaknya masih terjadi pemahaman yang berbeda mengenai istilah TIK. Bahkan ada sebagian orang yang agak berlebihan pemahamannya, yaitu yang mengidentikkan TIK itu dengan komputer atau internet saja. Akibatnya, setiap ada pembicaraan mengenai TIK, maka yang terlintas di dalam pemikiran yang bersangkutan adalah komputer atau internet.
Di lingkungan
pendidikan atau pembelajaran, apabila ada topik pembicaraan mengenai TIK, ternyata
masih ada sebagian guru yang pemahamannya langsung mengarah atau terpusat pada
komputer atau internet. Pemahaman yang demikian ini mengakibatkan bervariasinya
sikap para guru dalam pemanfaatan TIK untuk pembelajaran. Ada sebagian guru yang
secara spontan mengemukakan bahwa belum saatnya dilakukan pemanfaatan TIK dalam
kegiatan pembelajaran. Penyampaian pendapat ini disertai dengan sejumlah
argumentasi pembenaran terhadap pendapat atau sikap mereka. Tetapi ada juga
sebagian guru yang mengatakan bahwa pada dasarnya sebagian guru sudah mulai
memanfaatkan TIK dalam kegiatan pembelajaran. Perbedaan pendapat atau sikap
guru ini dapat saja diakibatkan oleh berbedanya pemahaman mereka mengenai TIK
itu sendiri.
Sebagai guru atau
instruktur, tentunya ANDA sudah sering mendengar atau sama sekali juga mungkin
belum pernah mendengar istilah TIK, atau lebih jauh lagi bahkan sudah
menggunakan TIK dalam kegiatan pembelajaran. Dalam posisi yang mana pun ANDA,
bagaimana pengertian ANDA mengenai istilah TIK. Cobalah rumuskan pendapat ANDA
pada kolom yang disediakan di bawah ini. Hendaknya ANDA tidak dipengaruhi oleh
pemikiran apakah pengertian ANDA mengenai TIK yang akan ANDA rumuskan itu benar
atau salah. Janganlah ANDA terkungkung dengan rumusan yang berupa definisi. Tuliskan
saja apa pendapat ANDA mengenai TIK. Kalau terlepas dari kungkungan, tentunya
diharapkan semakin mudah ANDA menuliskannya.
Kalau sudah selesai
merumuskan pendapat ANDA mengenai TIK pada kolom tersebut di atas, berarti
setidak-tidaknya ANDA telah mengerti apa yang dimaksudkan dengan TIK, terlepas
dari rumusan ANDA tersebut apakah sudah lengkap/sempurna atau belum. Nah, sekarang
cobalah bandingkan pendapat yang telah ANDA rumuskan sendiri dengan mempelajari
uraian berikut ini.
Teknologi merupakan alat atau sarana teknis
yang digunakan manusia untuk meningkatkan perbaikan/penyempurnaan
lingkungannya. Teknologi merupakan suatu pengetahuan tentang cara menggunakan
alat dan mesin untuk melaksanakan tugas
secara efisien. Selain itu, teknologi
dapat juga dikatakan sebagai pengetahuan, alat, dan sistem yang
digunakan untuk membuat hidup lebih mudah
dan lebih baik. Melalui pemanfaatan teknologi memungkinkan orang dapat berkomunikasi dengan lebih baik dan
lebih cepat. Teknologi ada di mana-mana dan dapat membuat kehidupan manusia
menjadi lebih baik.
Yang
menjadi esensi dari rumusan di atas adalah bahwa teknologi itu pada dasarnya
merupakan pengetahuan yang menjawab pertanyaan tentang bagaimana (“know how”). Dengan memanfaatkan teknologi,
pekerjaan atau tugas dapat dilaksanakan
secara efisien. Salah satu contoh
aplikasinya dalam kegiatan pembelajaran adalah seorang guru yang telah
melaksanakan pembaharuan terhadap “know
how” dalam membelajarkan para siswanya sehingga terjadi efisiensi. Berikut ini
disajikan contoh tentang penerapan teknologi dalam kegiatan pembelajaran.
Seorang guru memperkenalkan metode pembelajaran yang menekankan
pengembangan kemampuan/keterampilan bertanya di kalangan para siswa sebagai ganti dari metode ceramah.
Manakala kemampuan/keterampilan bertanya telah tumbuh dan berkembang di
kalangan para siswanya, berarti sang guru telah berhasil menerapkan teknologi
dalam kegiatan pembelajarannya. Atau, sang guru telah melakukan suatu
pembaharuan dalam kegiatan pembelajaran.
Seorang guru berinisiatif melakukan pembaharuan di bidang metode
pembelajaran yang menekankan keaktifan belajar para siswanya. Dalam kaitan ini,
guru dapat saja mempersiapkan beberapa kasus misalnya untuk didiskusikan para
siswa secara berkelompok. Para siswa digugah untuk mencari berbagai sumber atau
referensi yang akan dijadikan sebagai acuan proposisi yang akan dikemukakan
dalam diskusi kelompok. Setelah diskusi kelompok berakhir, maka kepada setiap
kelompok diberikan waktu untuk menyajikan hasil kerja kelompoknya di depan
semua siswa untuk mendapatkan tanggapan, pendapat, atau sanggahan. Pada
akhirnya, guru menyampaikan hal-hal penting sebagai inti dari kegiatan
pembelajaran.
Dalam konteks tersebut di
atas, guru tidak lagi harus sepenuhnya berceramah selama jam pelajaran yang
berlangsung. Tetapi guru lebih cenderung berfungsi sebagai fasilitator yang memfasilitasi
terjadinya kegiatan pembelajaran yang efektif dan efisien. Para siswa juga
dikondisikan untuk berlatih mencari/menggali sendiri berbagai informasi yang
berkaitan dengan materi pelajaran yang dibahas atau didiskusikan. Di samping
itu, para siswa juga dikondisikan untuk berlatih mengemukakan pendapatnya
terhadap suatu kasus atau pemikiran yang disampaikan guru. Dalam kegiatan
pembelajaran yang demikian ini, sang guru telah berinisiatif untuk melakukan
pembaharuan khususnya di bidang metode pembelajaran.
Pemahaman lain mengenai teknologi
dalam konteks pembelajaran di kelas adalah sebagai alat atau sarana (Haddad,
2005) yang digunakan untuk melakukan perbaikan/penyempurnaan kegiatan
pembelajaran sehingga para siswa menjadi
lebih otonom dan kritis dalam menghadapi masalah, yang pada akhirnya
bermuara pada peningkatan hasil kegiatan belajar siswa (Karsenti, 2005).
Teknologi dapat dan benar-benar membantu siswa mengembangkan semua jenis
keterampilan, mulai dari tingkat yang sangat mendasar sampai dengan tingkat
keterampilan berpikir kritis yang lebih tinggi (MacKinnon, 2005).
Sebagai salah satu contoh dari sampel potret kegiatan pembelajaran yang
menerapkan teknologi adalah seorang guru SD yang menggunakan media kaset audio
interaktif dalam kegiatan belajar-mengajarnya. Dengan pemanfaatan teknologi
(dalam hal ini adalah media kaset audio interaktif), terjadilah efisiensi dalam
arti guru masih mempunyai waktu yang tersisa dari yang disediakan. Waktu yang
tersisa ini merupakan nilai tambah yang dihasilkan melalui pemanfaatan
teknologi. Dalam kaitan ini, guru dapat menggunakan waktu yang tersisa untuk
membimbing para siswanya mengerjakan soal-soal latihan atau untuk berdiskusi
sehingga pada akhirnya akan memberikan implikasi pada peningkatan hasil
prestasi belajar para siswa.
Contoh berikutnya adalah mengenai pengelola lembaga pendidikan sekolah yang
dengan antusiasnya ingin memperlihatkan kepada masyarakat bahwa sekolah yang
dikelolanya telah memanfaatkan TIK dalam kegiatan pembelajaran. Salah satu cara
yang ditempuh adalah melakukan pengadaan perangkat komputer. Pada masa
penerimaan siswa baru, dipromosikanlah bahwa sekolahnya telah memanfaatkan TIK.
Keadaan yang demikian tentu menimbulkan konsekuensi, yaitu meningkatnya biaya
pembangunan dan uang sekolah bagi para siswa baru.
Apabila dilihat dari upaya
yang telah dilakukan oleh pengelola sekolah tersebut di atas, maka seolah-olah TIK
itu hanyalah yang berupa komputer. Kalau sekolah sudah melakukan pengadaan fasilitas
komputer dan disediakan untuk dimanfaatkan oleh para siswa berarti dalam
pemahaman mereka, sekolah telah memanfaatkan TIK. Lebih-lebih lagi apabila
sekolah telah memanfaatkan internet.
Tampaknya pemikiran pengelola pendidikan
sekolah seperti tersebut di atas yang cenderung banyak dianut oleh masyarakat
kebanyakan. Pemikiran pengelola pendidikan sekolah yang demikian ini memang tidaklah sepenuhnya salah dan juga belum
sepenuhnya benar. Mengapa? Tidak
sepenuhnya salah karena sebagian para ahli berpendapat bahwa TIK merupakan
teknologi yang dibutuhkan untuk memproses informasi; terutama penggunaan
komputer elektronik dan piranti lunak komputer yang ditujukan untuk mengolah,
menyimpan, melindungi, mentransmisikan, dan mencari informasi dari mana saja
dan kapan saja. Tetapi, belum sepenuhnya
juga dikatakan benar karena teknologi informasi dan komunikasi itu tidaklah
terbatas hanya sekedar perangkat komputer, tetapi juga mencakup rentangan dari
yang paling sederhana (misalnya: telepon, radio, kaset audio/video, OHP sampai
dengan yang paling mutakhir.
Berbicara pemahaman mengenai
istilah apapun termasuk mengenai TIK, seseorang dan mungkin juga ANDA akan
spontan terusik untuk bertanya. Pertanyaannya kemungkinan saja adalah ”Apa sih
yang dimaksudkan dengan TIK itu?”. Nah, dalam kaitan ini (pemahaman yang
bersifat teoritis), Kementerian Negara Riset dan Teknologi memberikan rumusan
pengertian mengenai TIK sebagai bagian dari ilmu pengetahuan dan teknologi
(IPTEK). Lebih jauh dikemukakan bahwa TIK secara umum adalah semua teknologi yang
berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan (akuisisi), pengolahan,
penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi. Pemahaman TIK yang demikian
ini mencakup semua perangkat keras, perangkat lunak, kandungan isi, dan
infrastruktur.
Dari uraian yang telah
dikemukakan di atas mengenai TIK, maka penerapannya di lingkungan
pendidikan/pembelajaran dapatlah dikatakan bahwa TIK mencakup perangkat keras,
perangkat lunak, kandungan isi (materi pelajaran), dan infrastruktur yang
fungsinya berkaitan dengan pengambilan, pengumpulan (akuisisi), pengolahan,
penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi (materi pelajaran). Apabila
dihadapkan dengan beberapa contoh yang telah dikemukakan, maka pemahaman
mengenai TIK tidak lagi hanya sebatas pada hal-hal yang canggih (sophisticated), seperti komputer dan
internet, tetapi juga mencakup yang konvensional, seperti bahan cetakan, kaset
audio, Overhead Transparancy (OHT)/Overhead Projector (OHP), bingkai suara (sound slides), radio, dan TV.
Sampai sejauh ini diharapkan
sudah semakin jelas pemahaman ANDA mengenai TIK. Oleh karena itu, seandainya
ANDA mendengarkan istilah TIK, maka diharapkan bahwa pemahaman ANDA tidak lagi
langsung hanya terbatas atau fokus pada perkembangan yang terkini yaitu komputer
dan internet. Artinya, apabila ANDA sebagai guru atau instruktur telah
menerapkan pemanfaatan OHT (jenis TIK yang sudah mulai ditinggalkan) dalam
kegiatan pembelajaran sehingga lebih efektif atau efisien, maka ANDA dapatlah
dikatakan telah ber-TIK ria. Namun pembahasan mengenai TIK di dalam modul ini
hanya akan difokuskan pada komputer dan internet.Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_komputer#Catatan_tentang_istilah_.27Informatika.27_dan_.27Ilmu_komputer.27
http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_komputer#Catatan_tentang_istilah_.27Informatika.27_dan_.27Ilmu_komputer.27
Tidak ada komentar:
Posting Komentar